Secara
Umum tata pengurusan jenazah di bagi menjadi:
1 . Menghadapi orang sakit / sekaratul
maut
2 . memandikan jenazah
3 . Mengkafani jenazah
4 . Menshalatkan jenazah
5 . Mengubur jenazah
6. Takziah dan ziarah kubur
A.Menghadap
orang sakit/sakaratul maut
Keutamaan
menjenguk orang yang sakit :
1.
Hak & kewajiban sesama muslim
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ : اِنَّ رَسُولُ اللهِ صلعم قَالَ :
حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى
الْمُسْلِمِ خَمْسٌ : رَدُّالسَّلاَمِ , وَعِيَادَةُالْمَرِضِ , وَاتِّبَاعُ
الْجَنَائِزِ ,
وَاِجَابَةُ
الدُّعْوَةِ , وَتَشْمِيْتُ الْعَاطِسِ / رواه البخارى ومسلم
Artinya
: Abu Hurairah menerangkan : Bahwa Rasulullah s a w bersabda : Hak
orang atas orang muslim lainnya ada lima : menjawab salam ,
mengunjungi orang sakit , mengantar jenazah , memenuhi undangan dan mentasymit
( mendoa ‘akan ) orang bersin .
2. Mendapatkan permohonan ampun &
keselamatan dari Malaikat.
B. Disyariatkan bagi orang yang sakit :
1.
Ridho dan Sabar terhadap ketentuan
Allah. Yang dimaksud dengan sabar adalah menahan jiwa dari penderitaan, menahan
lisan dari mengumpat, serta menahan anggota tubuh dari merusak atau
merobek-robek pakaian dan yang semisalnya.
2.
Berbaik sangka kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala.
3.
Memiliki rasa takut & harap. Takut
akan hukuman Allah karena dosa-dosanya dan mengharapkan rahmat Rab-nya.
4.
Sekalipun berat penderitaan, tidak boleh
mengharapkan kematian.
5.
Memperbanyak taubat dan memohon ampunan
6.
Diharamkan berobat dengan sesuatu yang
dapat merusak aqidah, seperti menggantungkan jampi-jampi yang mengandung
kalimat syirik/nama-nama asing. Berobat kepada dukun dan sejenisnya.
7.
Dianjurkan berobat dengan ruqyah yang
disyari’atkan, seperti ayat-ayat al-Qur’an dan do’a-do’a dari Nabi. Ibnu Qayyim
berkata:’Yang termasuk pengobatan paling tepat adalah melakukan kebaikan,
berzikir, dan berdo’a juga tunduk kepada Allah dengan taubat.
8.
Dibolehkan berobat dengan obat-obat yang
mubah.
9.
Bila ada hak yang harus ditunaikan, maka
sampaikanlah kepada teman atau saudaranya bila hal itu memudahkannya, namun
bila tidak maka berwasiatlah.
10. Menulis
wasiat.
C.
Adab menjenguk orang sakit
1.
Duduk di samping kepalanya.
2.
Menanyakan keadaannya.
3.
Menanyakan keinginannya.
4.
Mengusap tubuh yang sakit dengan tangan kanan.
5.
Mendoakannya.
6.
Mengunjungi yang sakit bisa dilakukan kapan saja.
D.Tanda-tanda
sakaratul maut
1.
Terbelalak & terbaliknya mata, karena mata mengikuti arah ruh ketika keluar
dari jasad.
2.
Berubahnya batang hidung ke kanan atau ke kiri.
3.
Berpautnya betis antara satu dengan yang lainnya.
4.
Turunnya rahang.
5. Jantung
atau nadi berhenti berdetak.
6.
Terlepasnya persendian tulang.
7. Kulit
menjadi tegang terutama di bawah ketiak.
8. Suhu
tubuh menjadi dingin seluruhnya.
9. Tubuh
menjadi keras & kaku terutama jika mayit telah meninggal cukup lama.
10. Perubahan dalam bau.
11. Hilangnya tanda hitam pada mata, terutama
pada mayit dewasa.
• Apabila seseorang mati mendadak, maka
tunggulah sesaat hingga muncul tanda-tanda tersebut. (minta bantuan
dokter/ahli)
•
Benar-benar memastikan tanda-tanda yang sudah ada.
E.
Beberapa hal yang sebaiknya dilakukan terhadap orang yang sakit/sakaratul
maut :
1. menghibur dengan membesarkan hatinya
2. menalkin / membimbing dengan
bacaan kalimah tauhid
3. meminta agar bersabar
4. memberikan pelajaran dengan tidak
boleh mengharapkan kematian,tetapi boleh berdo‘a
sebagai mana H R
Bukhari dan Muslim :
اَللّٰهُمَّ
اَحْيِنِيْ مَا كَانَتِ الْحَيَاةُ خَيْرًالِى وَتَوَفَّنِيْ اِذَا كَانَتِ
الْوَفَاةُ خَيْرًالِى
Artinya : Ya Allah , hidupkanlah aku
jika memang baik bagiku , dan matikanlah aku jika
memang itu baik bagiku .
5. Orang yang sakit parah boleh
dibacakan surat Yasin ( HR Abu Daud , Ibnu Majah dan
Ahmad )
6.
Orang yang sakit parah ( hampir meninggal boleh dihadapkan kearah kiblat ) H R
Al Hakim dan Baihaqi : “ bahwasanya ketika Nabi SAW ketika sampai ke
Madinah beliau menanyakan seorang yang bernama Al Bara
bi Ma’rur , Jawab yang hadir , Ia sudah meninggal dan mewasiatkan
sepertga hartanya kepada engkau dan mewasiatkan pula supaya ia dihadapkan ke
kiblat apabila ia sakit parah , kata Rasulullah SAW : Betul pendapatmu “
F.
Beberapa hal yang sebaiknya dilakukan Saat kematian
1. Memejamkan
mata , mengatupkan mulutnya , menyedekapkan tangannya serta menyebut – nyebut
kebaikannya
2. Mendo’akannya
dan memintakan ampun
3. Menutup
seluruh badannya dengan kain yang ringan , jika tidak sedang ihram haji atau
umrah , jika sedang ihram haji atau umrah maka kepala dan wajahnya tidak di
tutup
4. Boleh
mencium wajahnya
5. Segera
mengurus hutang - hutangnya
Apabila sudah datang waktu kematian,
maka kematian itu akan tiba juga , sebagaimana firman Allah dalam QS Yunus :
49.
اِذَا جَآءَ اَجَلُهُمْ فَلَ يَسْتَأْ
خِرُوْنَ سَا عَةً وَّ لاَ يَسْتَقْدِ مُوْنَ / يونس : 49
Artinya
: “ Apabila telah datang ajal mereka , maka mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaatpun , dan tidak (pula) dapat diajukannya ”
Haram
melakukan perbuatan niyahah ( meratap ) ketika ada musibah kematian
, adapun yang termasuk niyahah yaitu :
1.
اَلصَّالِقَةِ : Wanita yang menangis menjerit – jerit ketika kena
musibah kematian
2.
اَلْحَالِقَةِ : Wanita yang mencukur atau mengacak – acak rambut ketika
kena musibah kematian
3.
اَشَّاقَّةِ
: Wanita yang merobek – robek baju ketika kena musibah kematian.
G.Beberapa
Kewajiban Terhadap Jenazah
1. Memandikan Jenazah
2. Mengkafani Jenazah
3. Menshalatkan Jenazah
4. Menguburkan Jenazah
1.
Memandikan Jenazah
Syarat
Jenazah yang dimandikan :
a. Beragama Islam
b. Tubuh / anggota badan masih ada
c. Jenazah tersebut bukan mati syahid (
dunia akherat )
Yang
berhak memandikan jenazah
a. Jenazah laki-laki yang memandikan
laki-laki dan sebaliknya kecuali suami atau istri.
b. Jika tidak ada suami/istri atau
mahram maka jenazah ditayamumkan.
c. Jika ada beberapa orang yang berhak
maka diutamakan keluarga terdekat dengan jenazah
Cara
memandikan jenazah
a. Jenazah ditempatkan di tempat yang
tinggi
b. Diberi basahan
c. Bersihkan kotoran/najis
d. Bersihkan pada kuku, mulut dan gigi
e. Siramkan air ke seluruh tubuh dari
atas ke bawah
f. Sabun dan siram kembali
g. Wudhukan, siram dengan air kapur
barus
h. Memandikan jenazah disunnahkan tiga
kali.
Syarat – syarat yang memandikan
1.
Islam
2.
Berakal
3.
Amanah
4.
‘Alim
5.
Merahasiakan
2.
Mengkafani Jenazah
1. Hendaknya
kain kafan yang digunakan bagi mayit laki-laki sebanyak tiga 3 (lapis).
Sedangkan bagi wanita sebanyak 5 (lima) lapis terdiri dari sarung, ghamis,
khimar, dan dua helai kain.
2.
Menggunakan kain yg bersih & baik serta menutupi seluruh tubuh.
3.
Menggunakan kain yang berwarna putih.
4.
Memberikan wewangian
5.
Tidak berlebih-lebihan dalam kain kafan.
6.
Menaburi kain kafan dengan kafur.
7.
Hendaknya kain kafan yang terbaik diletakkan di bagian atas.
3. Menshalatkan Jenazah
Syarat-syarat shalat jenazah
a. Menutup aurat, suci hadats/najis dan
menghadap kiblat
b. Jenazah telah dimandikan
c. Letak jenazah di depan yang
menshalatkan kecuali shalat ghaib
Cara
shalat:
1. Letakkan
jenazah di hadapan imam. Imam berdiri di hadapan kepala mayit jika laki-laki.
Jika mayitnya perempuan, maka imam berdiri di tengah-tengah mayit. Kemudian
makmum berdiri di belakang imam.
·
Disunnahkan membuat tiga shaf (barisan).
·
Disukai yang menshalatinya jama’ah yang
banyak
·
Jika mayitnya anak laki-laki &
perempuan, maka posisi imam berdiri seperti pada posisi mayit wanita dewasa.
·
Tidak mengapa bagi Imam meberitahukan
jenis kelamin mayit kepada makmum, agar dapat berdo’a sesuai dengan kata gantinya.
2. Imam
bertakbiratul ihram dengan mengangkat kedua tangannya, kemudian meletakkan
tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada. Kepala menunduk & pandangan
tertuju kepada tempat sujud.
3. Berta’awudz,
membaca basmallah, tidak membaca do’a iftitah, membaca surat al-fatihah.
Semuanya dibaca secara sir (pelan).
4. Imam
takbir yang kedua seraya mengangkat tangan kemudian membaca shalawat.
5. Kemudian
bertakbir yang ketiga sambil mengangkat tangan terus berdo’a bagi sang mayit.
Keterangan :
a.
Lafal lafal niat mewudhukan jenazah
-
Lafal niat mewudhukan jenazah laki – laki
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِهٰذَا الْمَيِّتِ لِلّٰهِ تَعَالَى
- Lafal niat mewudhukan jenazah perempuan
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِهٰذِهِ الْمَيِّتِ لِلّٰهِ
تَعَالَى
b.
Lafal lafal niat memandikan jenazah
-
Lafal niat memandikan jenazah laki – laki
نَوَيْتُ
الْغُسْلِ لِهٰذَا الْمَيِّتِ لِلّٰهِ تَعَالَى
- Lafal niat memandikan jenazah perempuan
نَوَيْتُ الْغُسْلِ لِهٰذِهِ الْمَيِّتِ لِلّٰهِ تَعَالَى
- Lafal
niat mentayamumkan jenazah
نَوَيْتُ
التَّيَمُّمَ عَنْ تَحْتِ قُلْفَةِ هٰذَا الْمَيِّتِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Artinya : Saya niat tayamum untuk menggantikan membasuh
dibawah ini jenazah karena allah ta ‘ala .
c.
Lafal lafal niat shalat jenazah
1. untuk jenazah laki laki Satu
اُصَلِّى عَلَى هَذَا اْلمَيِّتِ اَرْبَعَ نَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ
مَأْمُوْمًا / اِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
2. untuk jenazah laki laki dua
اُصَلِّى عَلَى هَذَيْنِ اْلمَيِّتِ اَرْبَعَ نَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ
اْلكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا / اِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
3. untuk jenazah banyak
اُصَلِّى
عَلَى هَۤؤُلاَءِاْلمَوْتَى اَرْبَعَ
نَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا / اِمَامًا لِلَّهِ
تَعَالى
4.untuk jenazah perempuan Satu
اُصَلِّى عَلَى هَذِهِ اْلمَيِّتَةِ اَرْبَعَ نَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ
اْلكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا / اِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
5. untuk jenazah ghoib ( imam )
اُصَلِّى عَلَى اْلمَيِّتِ اْلغَائِبِ (فُلاَنْ) اَرْبَعَ
نَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ اِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
6. untuk jenazah ghoib ( makmum )
اُصَلِّى عَلَى مَنْ صَلىَّ عَلَيْهِ
اْلاِمَامُ اَرْبَعَ نَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا
لِلَّهِ تَعَالَى
d
. Lafal doa setelah takbir ke 3
اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ
مَدْ خَلَهُ وَاجْعَلِ الْجَنَّةَ
مَثْوَاهُ
“
Ya Allah , ampunilah dia , berilah kasih (rahmat ) padanya , berilah maaf
padanya , muliakanlah kedatangannya ( tempatnya ) , lapangkanlah pintu masuknya
( kekubur ) dan jadikanlah surga tempat kembalinya . “
e
. Lafal do ‘a setelah takbir ke 4
اَللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْناَ اَجْرَهُ
وَلاَ تَفْتِناَ بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَناَ وَلَهُ
“Ya
Allah , janganlah Engkau rugikan kami dari pada mendapat pahalanya , dan
janganlah Engkau beri kami fitnah sepeninggalnya , dan ampunilah kami dan
dia . “
Penjelasan
:
Ketika
membaca do‘a dalam salat jenazah setelah takbir ke 3 dan ke 4
hendaklah bacaan dlamir ( kata ganti orang ) disesuaikan dengan jenis
jenazah tersebut ( laki – laki atau permpuan ), misalnya :
1.
Apabila jenazahnya wanita maka dlamir (
kata ) hu ( هُ) diganti dengan dlamir ha ( هاَ )
2.
Apabila jenazahnya dua orang
maka dlamir ( kata ) hu ( هُ)
diganti dengan dlamir huma
(
هُمَا
)
3.
Apabila jenazahnya
banyak maka dlamir ( kata ) hu ( هُ) diganti dengan dlamir hum
( هُمْ )
4. Mengubur Jenazah
Disunnahkan membawa jenazah dengan usungan jenazah yang di
panggul di atas pundak dari keempat sudut usungan.
Untuk mengubur jenazah sebaiknya
disegerakan.
Cara
mengubur jenazah
a. Membuat liang lahat sedalam 1,5 m,
lebar 1m dan panjang 2,25 m
b. Di pemakaman jenazah dimasukkan ke
liang lahat dari arah kaki, diletakkan dengan posisi
miring menghadap kiblat
c. Tali-tali pengikat kafan dilepas,
pipi kanan dan ujung kaki nempel di tanah
d. Menutup lahat dengan papan atau
yang sejenis lalu ditimbun dengan tanah
e. Tanah ditinggikan satu jengkal,
kemudian diberi nisan ( tanda )
f. Jenazah didoakan untuk diberi
ketetapan / kekuatan iman.
H.
Tadzkirah :
1. Ketika hendak melangkah
pemberangkatan jenazah atau memindahkan jenazah , atau
memasukkan jenazah keliang lahat sunat membaca lafal
بِسْمِ اللهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِ اللهِ
“ Dengan menyebuat asma Allah dan atas agama Rasulullah “
2 . Ketika menimbun jenazah sunah
untuk menabur tanah tiga kali dengan tiga cakupan
tanah disertai membaca sebagian Surat Thaha ayat 55 sebagai berikut :
a. cakupan pertama ditaburkan diarah atas kepala jenazah dengan
membaca مِنْهَا خَلَقْنَكُمْ artinya dari bumi Aku (
Allah ) menciptakanmu .
b.
cakupan kedua ditaburkan diarah atas badan jenazah dengan membaca وَفِيْهَا نُعِيْدُ كُمْ
artinya
dan didalam bumi Aku ( Allah ) kembalikan kamu semua.
c.
cakupan ketiga ditaburkan diarah atas kaki jenazah dengan membaca
وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً اُخْرَى artinya dan dari bumi Aku ( Allah )
keluarkan kamu
semua ( kebangkitan kubur ) .
I . Macam – macam mati
sahid
1. Sahid
dunia akherat : orang yang terbunuh dalam peperangan melawan orang kafir untuk
meninggikan ( menegakkan ) agama Allah .
2. Sahid
dunia : orang yang terbunuh seperti diatas , tetapi bukan untuk meninggikan
agama Allah, tetapi untuk mencari harta rampasan , kemegahan dan lain
sebagainya .
3.
Sahid akherat : orang yang mati karena :
a.
Teraniaya
b.
Penyakit kolera
c.
Penyakit perut
d.
Tenggelam
e.
Kebakaran
f.
Melahirkan
g.
Tertimbun reruntuhan
h.
Menuntut ilmu
J.
Ta’ ziah
1 . Pengertian : Ta’ziah adalah
mengunjungi keluarga yang meninggal agar :
a. terhibur
b. diberi keteguhan iman dan islam
c. diberi kesabaran dalam menghadapi
musibah
d. serta mendo‘akan agar diterima amal
baiknya dan diampuni segala dosanya
2 . Hal – hal yang perlu diperhatikan
bagi orang yang berta’ziah antara lain
a. memberikan bantuan moral / material
b. menghibur keluarga yang kena musibah
c. melaksanakan shalat jenazah atau mendo ‘akan
d. menghantarkan kekubur
e. dilarang bicara yang keras , bercanda , terutama mengatakan aibnya jenazah
3 . Secara garis besar orang yang
berta’ziah itu dinyatakan sempurna ta’ziahnya apabila
melaksanakan tiga hal yaitu .
a. menghibur
b. menshalatkan / mendo ‘akan
c. mengambil i’tibar atau pelajaran
K.
Ziarah kubur
1
. Ziarah kubur adalah mengunjungi makam kaum muslimin atau muslimat .
2
. Cara atau urutan ziarah kubur
a.
setelah sampai pintu gerbang kuburan mengucapkan salam , sebagaimana hadis dari
Sulaiman bin Buraidah dari ayahnya yang diriwayatkan oleh Muslim dan
Ahmad sebagai berikut:
اَلسَّلاَ مُ عَلَيْكُمْ اَهْلَ الدِّيَارِ
مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَاِنَّا اِنْ شَاءَ ا لله ُ بِكُمْ
لاَحِقُوْنَ . نَسْأَلُ ا لله َ لَناَ وَلَكُمُ
اْلعَا فِيَةَ .
Artinya : “ Selamat sejahtera pada mukminin dan muslimin yang ada disini
, Kami insya
Allah
akan menyusul kamu . Aku mohon kepada Allah semoga kami dan kamu mendapat
keselamatan
b. berdoa ( semoga diampuni
dosanya dan diterima amal baiknya )
3.
Tujuhan dan manfaat ziarah kubur
a.
mengingatkan kematian
b.
mengingatkan kehidupan akherat
c.
tidak akan hanya memburu kehidupan dunia saja
d.
mendo ‘akan ahli kubur
DAFTAR PUSTAKA
·
·
Sayid Sabiq : Fiqhus Sunnah…. Dll.
·
Syamsuri.2007.Pendidikan Agama Islam untuk Kelas XI .Jakarta
:Erlangga
·
Atika.TUNTAS.Pendidikan Agama Islam untuk SMA/MA.Jakarta:CV.Graha

0 comments:
Post a Comment